- Cirebon, 2020
Gue Yukee, Ini kisah gue. Kali ini gue ingin cerita banyak ke kalian. Tentang orang yang sangat gue benci. Zyan, namanya. Dan sebaiknya kalian kenal sendiri aja dengan, Zyan Rahardi. Cowok paling resek yang gue temui dimuka bumi ini.
***
-Cirebon, 2013
Tiada angin, tiada hujan, pagi yang cerah ini membawa langkah Yukee Amala Putri berjalan kaki, biasanya Yukee memilih untuk naik kendaraan pribadi atau umum untuk ke sekolah, di tengah perjalanan ia bertemu dengan Deana Sincler. Dan memereka akhirnya memilih untuk berjalan kaki ke sekolah bersama.
"Zayn! Kurang ajar ya lo!"
Yukee, memekik lebih ke perasaan kesal, tetiba ada seseorang sengaja menabrakkan sepeda kearahnya. Deana seperti enggak terima, temannya yang bersamanya menjadi sasaran jail. Tangan nya spontan memukuli punggung si penabrak, enggak ada ampun. Hingga cowok itu memikik juga.
Yukee Amala Putri
Anak kedua dari dua bersaudara. Kakaknya bernama Bryan Pratama Putra . Sifat Bryan malah bertolak belakang dengan adiknya . Bryan malah dicap playboy disekolah. Bryan suka tebar pesona dengan cewek-cewek. Sedangkan Yukee memiliki sifat yang cuek dan jutek dengan semua cowok. Termasuk kakaknya sendiri.
"Aduh, duhh, ampun, ampun!" serunya, cowok berseragam SMA itu, Zayn, menghindari pukulan dia menjauhkan badannya dari serangan Yukee dan Deana. Sepeda nya ambruk begitu aja.
"Sukurin, lo! Siapa suruh resek sama kita" ketus Yukee. Napasnya tersenggal melihat kelakuan cowok ini.
Siapa sih?
"Biarin," Zayn menjulurkan lidah kearah Yukee dan Deana. Zayn Malik Rahardi.Cowok bertubuh tinggi, kulitnya berwarna kuning, wajahnya blasteran orang Europa dan Indonesia. Cowok tinggi itu dengan cepat menyambar sepedanya, menaiki dan mengayuh pedalnya secepat kilat.
"Awas ya lo, Zayn!" Yukee berteriak. Yukee yang geram mencoba mengejar Zayn dengan mengacungkan kepal.
"Udah, Udah," Deana menahan badan sahabatnya. Hingga Yukee terlihat lebih tenang, mereka melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di sekolah, ada Bu Risman yang seperti biasa nongkrong dekat gerbang memeriksa seragam setiap siswa yang lewat. Namun, tetap saja, kali ini Bu Risman sendirian, bel masuk sepuluh menit lagi berbunyi, guru sejarah itu kebingungan memeriksa setiap siswa dan siswi yang melintas di depannya, termasuk Yukee dan Deana yang berhasil lolos, kalau tidak pasti kena denda, pakai sepatu putih. Mereka bertemu bertemu dengan Jemi Saputra yang lagi ngobrol sama Monica Kinara di koridor menuju kelas.
Monica itu berbadan kecil yang tingginya sekitar 150cm, kulitnya berwarna sawo mateng, tapi dia memiliki ciri khas yaitu suara yang cempreng.
Sedangkan Jemi, kebalikannya dari Monica. Jemi stylenya bak seperti Oppa-Oppa Korea. Mata sipit, tinggi 170cm, kulit putih, dan ciri khasnya adalah rambut dengan poni tipis kedepan. Jemi adalah sahabat pertama Yukee dari sejak duduk di bangku SD.
"Hayo , gosip enggak ngajak ngajak ya," ledek Yukee, sambil berhenti menopang tangan di pundak Jemi.
"Cemburu ya lo?" ledek Jemi.
Yukee bergidik geli, menjauh sedikit dari cowok itu.
"Idih! amit-amit jabang bayi!" Yukee mengetuk ngetuk tangannya dikepala.
Mereka berempat adalah sahabat, dikenal oleh warga sekolah dengan sebutan 'Galaxi' , yang artinya galak-galak seksi. Mereka sekolah di SMAN yang ada di kota Cirebon.
Dipersimpangan jalan koridor menuju ke kelas, mereka berpisah. Deana dan Yukee masih terus menuju kelas 11 IPA2, sedangkan Monica dan Jemi menuju kelas 11 IPS1. Mereka melambaikan tangan tanda berpisah.
"Daadaah!"
***
Setelah sampai dikelas, Yukee terkejut melihat Zayn sedang duduk pojok baris kedua dari depan. Dimana itu adalah bangku yang akan iya incer.
"Ngapain lo duduk sini?"
"Enggak ada yang larang gue untuk duduk di mana pun ya!"
"Enggak bisa! Ini tempat duduk gue! Minggir lo"
"Kalau gue enggak mau gimana?" tanya Zayn dengan tangannya dilipat di depan dada.
Yukee meniru gaya Zayn , melipat tangan di depan dada.
"Ouh jadi lo gk mau? ... Okeyy-
Yukee pergi kearah pojok deket lemari dengan sergap ia mengambil sapu , dan mengangkat sapu untuk siap-siap menikam Zayn.
Zayn melirik sinis kearah Yukee "Curang lo, maennya pake senjata"
Yukee memukul mukul ujung sapu ke tangannya, "Pergi enggak lo! Atau sapu ini akan melayang kearah Lo!"
Zayn melirik sinis "Gue nggak mau," Zayn ngotot tangannya dilipat didepan dada.
Yukee menjatuhkan sapunya.
"Lo kan bisa duduk di belakang, tempat cowok-cowok ngumpul , Zayn. Ini barisan nya cewek" jelas Yukee.
"Lagian yang tempatin ini dlu kan gue"
Yukee melirik sinis kearah Zayn.
"Tuh disamping gue kosong, mending lo disitu"
"Idih, ogah"
Yukee memandang seluruh sudut ruangan, perhatian setiap kursi kosong dengan harapan ada kosong, tentunya yang jauh dari Zayn. Tapi ternyata nihil. Tak ada satupun bangku kosong karena sudah terisi kecuali disebelah bangku Zayn.
Mau ga mau Yukee duduk di situ. Yukee menjatuhkan pantatnya dikursi itu dengan nafas yang berat.
"Katanya ogah disamping gue, kok mau. Wahaha" ledek Zayn
"Diem Lo!" Ancam Yukee.
"Hahaa" Zayn tertawa begitu renyah.
"Ekhem"
Suara deheman itu sangat horor di telinga yang mendengarkan.
Murid-murid pada berlarian ketempat duduk masing masing.
"Ada apa ini?" tanya Pak Ahmad. Guru paling Killer di sekolah ini.
Semua murid menggelengkan kepala.
"Pada enggak denger bunyi Bel ya kalian!"
Suara Pak Ahmad begitu menggema seisi ruangan. Mungkin nadanya biasa saja, tapi intonasi bicaranya begitu menakutkan siapapun yang mendengarnya. Sama horornya kaya di ghosting doi -eh.
"Oke , Karena saya adalah wali kelas kalian. Sekaligus guru matematika. Siapa yang mau jadi ketua kelas?" tanya Pak Ahmad.
Semua murid terdiam, tak ada yang berani mengacungkan tangan.
"Kalau enggak ada yang angkat tangan, saya sendiri yang akan memilihnya" kata Pak Ahmad sambil mengecek lembaran kertas absensi.
"Zayn Malik Rahardi!" ucap Pak Ahmad."Wakilnya Yukee Amala Putri"
Yukee dan Zayn terkejut sambil menatap dengan terkejut. Bagaimana bisa mereka disatukan menjadi ketua dan wakil? Yukee merasa keberatan oleh keputusan Pak Ahmad.
"Pak, maaf. Saya merasa keberatan. Karena yang pertama saya enggak menjadi wakil , kedua saya enggak mau dengan Zayn!" bantah Yukee.
"Saya juga merasa keberatan pak!"
Pak Ahmad bangun dari kursi, dan melipatkan tangan didadanya.
"Kalian itu, dari kelas satu sampai sekarang suka nya berantem terus ya!" Pak Ahmad menggelengkan kepala.
"Saya tidak ingin mendengar protes apapun dari kalian. Keputusan saya sudah bulat. Jika kalian tidak menyukai keputusan saya, silahkan keluar dari setiap mata pelajaran saya!" lanjut Pak Ahmad.
Yukee bergidik takut mendengernya. Kali ini tidak ada satupun yang bisa membantah beliau. Yukee dan Zayn hanya bisa pasrah.
"Baik kalau gitu. Zayn , Yukee segera bentuk organisasi kelas. Kalau sudah kasihkan kertasnya kepada saya. Saya akan tunggu diruangan guru. Karena ini masih tahun ajaran baru, maka hari ini tidak ada pelajaran"
Pak Ahmad merapihkan buku bukunya yang ada dimeja, dan bergegas meninggalkan kelas.