Chereads / Kisah Untuk Zayn / Chapter 2 - Abang Terlaknat

Chapter 2 - Abang Terlaknat

Bryan Pratama Putra, kakak dari Yukee yang nyebelinnya akut. Mereka terlahir dari keluarga yang cukup terpandang dan berpendidikan. Ayahnya seorang pengusaha terkenal di Pakistan. Sedangkan Ibu nya mantan penyanyi terkenal pada masanya.

Kecantikan Yukee dan ketampanan Bryan tidak perlu diragukan, mata besar, kulit kuning langsat, berbadan tinggi, memiliki lesung pipit di sebelah kanan, memiliki keturunan berwajah arab membuat kakak beradik itu menjadi most wanted di sekolahnya.

Bryan memiliki kemampuan dalam beralat musik, sedangkan Yukee mengikuti jejak sang ibu menjadi penyanyi. Itulah yang membuat para siswi di sekolah sangat tergila-gila dengan Bryan, tapi tidak bagi Yukee.

"Bryan!" Yukee teriak memanggil sang kaka, dengan langkah cepat ia menghampiri nya.

Bryan yang sedang asik duduk sambil menikmati mie ayam baso dengan tiga kawannya terkejut.

"Kurang ajar ya lo! Waktu pagi tinggalin gue gitu aja!" Yukee menjambak rambut Bryan dengan perasaan kesal.

Pasalnya pada saat pagi sebelum berangkat sekolah, Bryan menawarkan berangkat bareng, tapi ketika Yukee telah selesai. Bryan meninggalkannya begitu saja dirumah sendirian.

"Aduhh. Ampun , Qi"

Bryan memohon mohon agar Yukee menghentikan aksinya. Pasalnya semua yang ada di kantin memandang kan kearah mereka. Bryan merasa malu, karena repotasinya sebagai cowok ganteng dan most wanted di sekolah ini bisa hancur.

"Qi , hentiin. Kasian abang lo" Deana melepaskan tangan Yukee dari rambut Bryan.

Sedangkan Bryan meringgis kesakitan sambil mengelus rambutnya yang hitam kini berantakan.

"Sakit , Anjirr" protes Bryan.

"Sukurin , itu balesan untuk lo sebagai Abang terlaknat"

"Pantesan sampai sekarang lo jomblo. Karena mana ada cowok yang mau jadi pacar lo yang galaknya kek nenek lampir" ledek seorang pria yang duduk di samping Bryan. Yukee melirik sinis kearah pria tersebut.

"Apa lo bilang? Coba ngomong lagi, seketika kuping gue jadi budeg nih , Zayn" Yukee melipet rambutnya dibelakang telinganya.

"Lo itu enggak laku, karena gak akan ada cowok yang mau pacaran sama nenek lampir kaya lo" jelas Zayn.

Yukee siap-siap mengambil posisi kuda kuda agar ia bisa memukul Zayn.

"Zyan, Yukee. Udah stop! Please this is a school, not a place to fight Shy!" Deana menarik Yukee agar menjauh .

"Oke, berhubung gue orang yang baik hati. Gue akan memaafkan kalian. Sebagai balasannya. Kalian harus traktir gue dan ketiga sahabat gue makan sepuasnya gratis!"

"What?" Bryan terkejut.

"Gila lo" kata Zayn.

"Iya nih gue tekor kalo gitu. Mana pulang sekolah mau nonton bioskop lagi sama doi" kata Angga temen sekelas Bryan.

"Oh jadi kalian gak mau traktir gue dan sahabat sahabat gue? Fine, kalau gitu. Gue akan kasih hukuman buat kalian. Yaitu lari 20x puteran lapangan sekolah. Sambil ngomong 'Yukee yang cantik, maafin gue' gitu. Gimana?"

"NO!"

Yukee, Deana, Monica melotot ketika melihat mereka bertiga begitu kompak menjawab.

Bryan menarik nafas dengan berat , sambil berkata "Fine ,Princess Yukee. Kita akan traktir lo semua makan sepuasnya"

Zyan ingin membantah "Tap-'

Bryan langsung membekap mulut Zyan, sambil berbisik. "Udah turutin aja. Dari pada repotasi kita jatuh di sekolah ini"

Yukee , Deana, dan Monica tersenyum puas. Mereka langsung pergi memesan ke Ibu kantin dengan berbagai macam makanan dan minuman. Disaat mereka sedang memilih menu makanan, Monica melihat Jemi sedang ke arah kantin.

"Jemi" Panggil Monica sambil mengangkat tangan kanannya.

Jemi tersenyum dan berjalan kearah mereka.

"Jem, hari ini lo boleh pesen makanan apapun yang lo suka sepuasnya" ucap Yukee.

Jemi tersenyum sumringah "Wah , Serius?"

Yukee mengangguk "Yups, untuk urusan bayar biar mereka bertiga yang bayar" lanjutnya.

Wajah Jemi yang tadinya tersenyum bahagia, kini berubah menjadi kecut.

"Lo mau pesen ,Ka?"

"Mie ayam baso komplit aja deh" jawab Monica.

"Lo apa , Jem?"

"Samain aja,"

"Mie ayam baso komplit 4 , juice orange 2 , alpukat 1, Strawberry 1 ya Bu"

"Oke , Ditunggu aja ya"

Mereka berempat langsung bergegas duduk bersama Bryan dkk.

"Disini juga Bang?" tanya Jemi kepada Bryan.

"Yoii"

"Ekhem. Kita enggak ditanyain nih?" tanya Zayn sambil menyeruput kuah baso.

"Iya nih. Yang di sapa cuman Bryan doang." lanjut Angga.

"Artinya lo itu kaya Jin. Tidak terlihat, tapi efeknya membuat siapapun jadi emosi" ledek Yukee.

"Enak aja lo. Cowok seganteng gue disamain kaya Jin" protes Zayn tidak terima atas ucapan Yukee.

Deana dan Monica hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Zayn dan Yukee.

Mulai hari dan detik ini, hidup Zayn dan Yukee tidak akan pernah tenang. Bagaimana tidak? Mereka terus saja berantem layaknya kucing dan tikus. Bahkan sampai makanan sudah habispun mereka terus saja saling meledek. Orang yang ada didekat mereka pun hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Yukee dan Zayn.

***

Berhubung hari ini belum di adakan KBM dalam kelas. Yukee memutuskan ingin menenangkan diri keperpustakaan. Membaca novel kesukaannya. Hobi nya memang gitu, suka sekali berkhayal dalam imajinasinya. Berharap kisahnya seperti novel fiksi favoritnya.

Saat Yukee sedang asik dalam lamunan, Ia dikejutkan oleh kedatangan Jemi.

"Lo , Jem" tanya Yukee. "Ngapain lo kesini? Tumben" lanjutnya.

"Yang harusnya nanya itu gue, bukan lo. Ngapain disini sendirian?" tanya Jemi.

"Lagi sumpek di kelas. Males" jawab Yukee.

"Why?"

Yukee membenarkan posisinya menghadap ke arah Jemi.

"Hari ini gue sial banget deh. Pagi tadi gue mau di tabrak. Di kelas tempat favorite gue di rebut, Udah gitu Pak Ahmad malah jadiin gue wakil kelas yang ketua nya dia. Padahal ini baru hari pertama ajaran baru loh. Tapi kenapa sial banget hidup gue."

Yukee menekuk wajahnya menjadi bete, baginya hari ini adalah tersial. Dipertemukan oleh cowok bernama Zayn.

"Dia? Zayn maksud lo?" tanya Jemi memastikan ucapannya.

"Iya dia, siapa lagi coba!" Yukee menghembuskan nafas dengan berat.

Jemi terdiam sesaat sambil memejamkan mata , berenungi setiap kata yang diucapkan oleh Yukee.

Bagaimana caranya agar ia bisa menghibur Yukee.

"Ouh ya, Gue punya lagu nih buat lo. Tapi Lo jangan ketawa ya?"

"Apaan sih?" tanya Yukee sambils tersenyum melirik ke arah Jemi.

"Lihat kebunku penuh dengan bunga, lihat dirimu aku berbunga-bunga." Jemi menggunakan nada lagu berjudul 'Lihat Kebunku'

"Hahaha. Sejak kapan lirik lagu 'kebunku' berubah?" tanya Yukee sambil gelengkan kepala sambil tertawa.

"Sejak gue jatuh cinta. Eh-'" Jemi yang keceplosan langsung gugup

"Hah?"

"mak- maksudnya sejak hari ini." jelas Jemi.

Yukee ber'oh' ria menjawab pertanyaan Jemi.

"Makasih ya Jem"

"Makasih buat?" tanya Jemi

"Buat semuanya."

Jemi merangkul pundak Yukee lalu mencubiti pipi Yukee dengan gemas.

"Aduhh sakit , Jem" Yukee meringis kesakitan, sambil mengelus pipinya yang habis dicubit Jemi.

"Abis lo lagi ngambek aja cantik, bikin gemes."

"Jadi gue cantik nih?" goda Yukee.

"Iyalah , bidadari aja kalah cantik sama lo"

Jawaban Jemi membuat Yukee tertawa berbahak-bahak. Membuat Jemi heran.

"Loh ,kenapa ketawa? Ada yang lucu?"

"Ga papa kok." jawab Yukee.

"Ouh ya, malam sibuk gak? Temenin gue makan yuk" ajak Jemi.

"Duh sorry Jem. Nanti malam gue mau keluar sama bang Bryan."

Jemi tersenyum "Oh yaudah ga papa. Next time aja kalau gitu"

"Sorry ya?" Yukee merasa bersalah kepada Jemi.

Jemi mengelus rambut Yukee sambil tersenyum "Ga papa"

Jemi akhirnya berhasil mengembalikan suasana hati Yukee . Namun tiba-tiba ada orang yang berdehem.

"Ehem"

Spontan membuat Yukee dan Jemi terkejut. Dan menegok kearah sumber suara itu.

"Gue cariin , kesana kemari. Rupanya lo disini lagi pacaran!"

"Eh-' Yukee terkejut atas ucapan Zayn. Tak hanya itu.

"Apa urusan lo? Ngapain lo nyari Yukee? Yukee juga enggak minta lo untuk nyariin dia" jawab Jemi dengan nada yang begitu tegas.

"Kalau bukan karena tugas dari pak Ahmad. Mana mau juga gue susah susah nyari dia" Zayn menunjuk ke arah Yukee.

"Lo lupa? Atau pura-pura tuli? Pak Ahmad tugasin kita bikin struktur organisasi kelas. Eh lo malah asik asikan pacaran disini" protes Zayn.

"Apaan sih ,Lo! Lebay tau ga?!" Yukee mengebrak meja menggunakan buku novelnya. Meninggalkan ruang perpustakaan.

"Lo bener-bener ya, Zayn!" Jemi geram , ingin rasanya tangannya menonjok wajah polosnya itu.

"Arghhh" Jemi mengacak acak rambut nya dengan frustasi. Zayn yang merasa tidak tahu apa apa, jadi merasa bersalah.

"Apa ucapan gue keterlaluan ya?" tanya Zayn pada dirinya sendiri. Dipenuhi rasa bersalah.

***

Jemi mengejar Yukee.

"Qi, tungguin" teriak Jemi.

"Apa lagi sih Jem? Hari ini gue mau sendiri dulu, Ookeyy .. " Yukee meninggalkan Jemi sendiri dikolidor.

Sesampainya di kelas, Yukee langsung membereskan buku buku dan mengambil tas.

"Qi kenapa? lo mau kemana?" tanya Deana sambil berjalan kearah Yukee.

"Gue mau pulang , De. Gue lagi enggak enak badan." jawab Yukee.

"Kalau gitu, gue anterin ya?" Yukee langsung menggelengkan kepala sebagai tanda tidak setuju.

"No. Lo harus tetap disini. Gantiin gue sebagai wakil ketua kelas. Okeyy- ..?"

"Yaudah . Izinin gue untuk anter lo sampai ke depan gerbang aja ya?"

"Anter gue ke kelas nya Bryan aja ya?"

Deana mengangguk setuju.

Dijalan mereka bertemu dengan Zayn, Zayn yang melihat Yukee membawa tas terkejut. "Lo mau kemana, Qi?" tanya Zayn.

"Bukan urusan lo!" jawab Yukee.

"Qi, pasti ini gara2 gue ya? Gue minta maaf kalau ucapan gue tadi nyakitin lo" Zayn menggenggam tangan Yukee.

"Jadi ini gara-gara Lo, hah?!" Teriak Deana.

"Belum cukup Lo ngerjain Yukee hari ini?"

"Keterlaluan lo!"

"Iya De, gue tahu gue salah. Itu sebabnya gue minta maaf sama lo , Qi."

PLAK!

Satu tamparan itu berhasil Deana lempar kepada Zayn. Membuat Yukee semakin menangis.

"STOP!"

Teriakan Yukee berhasil membuat Deana, dan Zayn terdiam.

"Gue rasa , tamparan itu cukup buat lo sadar ya!" Kata Deana. Sambil membawa Yukee pergi.

Zayn terdiam mematung, sambil mengelus pipi yang ditampar oleh Deana.

***

Yukee berlari ketika melihat Bryan sedang duduk main gitar didepan kelas. Lalu langsung memeluk tubuh Bryan dan menangis didada bidang Bryan.

Bryan yang terkejut, langsung spontan mengelus rambut Yukee.

"Lo kenapa nangis ,Dek?" tanya Bryan.

"Gue capek bang. Gue mau pulang .. Hiks .. "

Bryan mempererat pelukan Yukee. Sambil mengelus rambut hitamnya.

"Oke, kita pulangnya. Gue siap siap dulu. Lo tunggu sini. Okeyy ..." Yukee melepaskan pelukannya dari Bryan.

"Jaga Yukee dulu , De" Deana mengangguk.

Bryan langsung menggambil tas di kelasnya dan membawa gitarnya.

"Yuk"

Bryan langsung membawa Yukee pulang, sedangkan Deana mengurus kepulangan Yukee di ruang piket guru.

Selama perjalanan Yukee melamun sambil memeluk tubuh Bryan. Dan menyenderkan pipinya di punggungnya.