Aku melangkahkan kakiku kembali untuk masuk dan duduk di dalam kabin milik Chaing He , orang yang selalu berada di diri yang aku miliki apa pun yang terjadi. Di tengah-tengah lantai ruang tengah, walau pun aku tahu Jonathan yang sedang berada di dapur secara diam-diam mengamatiku, aku menopang daguku, kuku tangan kiriku aku gigiti perlahan-lahan, aku sedang berjuang keras untuk menenangkan diri yang aku miliki.