Pintu terbuka menampakkan wajah ibunya dengan membawa segelas air putih dan beberapa bungkus obat di atas nampan.
"Kalau sakit jangan hanya diam, bilang Chaing He biar segera di obati," ujar sang ibu seraya memberinya beberapa tablet obat. Chaing He menganggukan kepalanya ringan.
Sekilas ia melihat beberapa obat di tangan sang ibu, Chaing He tak yakin obat-obat itu akan menyembuhkan kerisauan hatinya. Paling hanya akan berefek ngantuk jika kandungan di dalamnya mengandung obat penenang untuk tidur.
"Ya sudah kamu istirahat, ibu akan keluar dulu!" ucap sang ibu, lalu meninggalkan Chaing He di dalam kamar.
Chaing He menghempaskan nafasnya dengan kasar, ia terpaksa menunda niatnya untuk mengungkap kepada sang ibu.
"Mungkin lain kali, sambil nunggu waktu yang tepat," gumam Chaing He.
