"Ayah ... !" seru nyonya Ana.
Dia baru saja datang menjemput Nera saat matanya bersirobok dengan soosk suaminya ynag tengah merangkul tubuh seorang wanita keluar dari villanya.
"Eh, sa-sayang ... sudah pulang?"
Entah apa yang membuat pak Dharmawan merespon panggilan nyonya Ana dengan tergagap.
"Siapa dia?" selidik nyonya Ana tajam.
Mereka saling adu argumen tanpa menghiraukan perasaan sang tamu yang masih berada di tengah-tengah mereka.
"Ayah tega! Ayah kenapa melakukan ini padaku?!"
"Sayang ... kamu salah paham. Dia teman lamaku ... "
"Bohong! Aku benci ayah!"
Setelah mengatakan itu nyonya Ana menarik tangan Nera dan berlari menuju mobilnya. Saat dirinya hendak masuk ke dalam mobil, ia bertemu Angga yang baru saja datang. Tatapan polos tak mengerti langsung terpancar di wajah Angga.
"Bunda, ada apa?" tanyanya saat berpapasan dengan ibunya yang tergesa-gesa masuk ke dalam mobil. Air mata sudah terurai di pipi ibunya.