"Kamu seharusnya tenang dan tunggu aba-aba dari aku! Kenapa kamu keluar dari mobil?!" protes Bayu kesal.
Nafas Angga masih memburu, matanya menyalang menatap jalanan.
"Hei bro! Aku lagi ngomong sama kamu nih!"
"Diam!" bentak Angga murka.
Bayu lantas mengatupkan mulutnya rapat-rapat. Ia lantas fokus kembali melajukan mobilnya.
"Seharusnya aku tau si brengsek itu tak pernah bisa menepati janji! Seharusnya aku langsung menjemput Alexa. Sial! Brengsek!" umpat Angga murka.
Angga mengingat kembali kejadian-kejadian sebelum Alexa berakhir seperti ini.
"Angga ... kamu harus tenang dulu. Kita akan memikirkan masalah ini dengan kepala dingin agar solusi bisa kita temukan," saran Bayu.
Angga bergeming. Ia tak menggubris ucapan Bayu. Telinganya seolah tertutup oleh amarah yang memuncak.
Setelah memasuki kawasan area kosan Angga, Bayu lantas memelankan laju mobil.