Alexa dibawa oleh anak buah Ben dalam keadaan mata yang tertutup kain.
Setelah melakukan perjalanan sekitar tiga puluh menit, mobil mereka akhirnya berhenti di suatu bangunan besar.
"Keluar!"
Anak buah Ben dengan kasar menarik tangan Alexa keluar dari mobil. Alexa hanya bisa mengandalkan pendengaran dan indera peraba kulitnya dalam mengenali lingkungan yang ia datangi.
Tak ada suara bising layaknya sebuah komplek perumahan yang lalu lalang para pedagang keliling.
"Selamat datang, tuan."
Samar-samar telinga Alexa mendengar sebuah sapaan dari seorang laki-laki. Hiudngnya dengan cepat ia aktifkan untuk mengendus udara sekitar. Aromanya harum tak seperti sebuah rumah biasa. Alexa menduga ia dibawa ke sebuah hotel. Tapi saat kakinya menaiki sebuah tangga ia kembali berpikir ulang untuk menyimpulkan di mana ia tengah berada.