Setelah memastikan Angga dan Alexa berada di dalam mobil, laki-laki itu kemudian menyalakan mesin dan melajukan mobil tersebut menuju alamat yang sudah diperintahkan Ben padanya.
Angga sudah tau ke mana arah mobil tersebut, sebab saat perjanjian berlangsung, ia menyelipkan keinginan bahwa Alexa harus berada di tempat yang ia rasa nyaman. Tempat itu adalah rumah lama Alexa.
"Angga ... apakah aku akan ke rumah yang di tengah hutan itu?" tanya Alexa dalam bisiknya.
Angga menoleh wajah kekasihnya yang perlahan berubah menjadi pucat.
"Gak sayang ... kamu akan tinggal di rumahmu sendiri. Aku bisa memastikan Ben menepati janjinya," jawab Angga meyakinkan Alexa.
Alexa lalu menyandarkan kepalanya di dada Angga. Tangannya tak luput dari genggaman dan usapan lembut dari tangan kekar Angga.
Degupan jantung Alexa semakin berpacu seiring laju mobil. Ia tak tahu takdir apa yang akan menghampirinya jika sudah berada satu rumah dengan si brengsek Ben.