"Haish ... dia sangat keras kepala sekali!" rutuk Angga kesal.
Angga baru saja menutup sambungan telepon sari Alexa. Ia merasa kesal karena Alexa tak ingin menuruti perintahnya. Pasalnya, Alexa tak mau menerima saran darinya yang menyuruh Alexa agar berhenti dari tugas di desa tersebut.
Angga menyarankan agar Alexa mau digantikan oleh dokter yang lain. Tentu saja, jawaban Alexa adalah sebuah penolakan. Ia tak mau jika tugasnya tak tuntas.
"Ada apa, Angga? Kenapa dengan Alexa?" tanya bu Winda tiba-tiba saja mendekati Angga yang tengah gusar di depan kamar pak Dharmawan.
Pikirannya kalut memikirkan banyak hal.
"Alexa sakit," sahut Angga lesu.
"Astaga! Alexa sakit apa?!" seru bu Winda panik.
Angga menjelaskan kondisi Alexa saat terakhir ia menelepon. Jika ia tak salah menghitung, Alexa mengalami sakit sudah dua hari berlalu.
"Haish anak itu ... Lalu, sekarang bagaimana? Apakah dia tidak bisa pulang saja? Kamu tidak bisa menjemputnya saja?" tanya bu Winda semakin khawatir.