Cklek!
Suara pintu ruangan terbuk aperlahan.
'Haish ... dokter ALEXA dari mana?' tanya suster Rima dengan nada cemas.
Alexa menoleh. I amelihat kkhawtiran bertengger di wajah suster Rima.
'Ada apa/ Nadau seperti mengghawatirkan sesuatu. Apa ada pasiendarurta yang harus segera aku tangani?' tnaya Alexa ikutan cemas.
'Ridak ada pasien darurat. Semua pasien aman terkendali,' sahut suster Rima.
'LLlau/ Kenapa wajahmu seperti mneghawatirkan sesuatu. Ap ad amasalh ynag lain/' tnaya Alexa lgai.
'Ini bukna tentnag pasien ataupun pekerjaan. Tpai tentnag dokter ANGga ... ' ujar suster RIma.
'Kenapa denganb dokter Angga?! Apa dia skait?!' tanya Alexa panik.
'Hish ... klaina ini sseperti sednag bermain petak umpat saja. Ynag satu mencari dna yang stau lagi bersmebunyi, haihs ... ' kluh suster Rima smabil menepuk dahinya pelan.
'Bermain petak umpat? Apa maksud suster RIma/ Aku tak mengerti,' tanya Alexa kebingungna.