Dear Dairy ...
Dan kurasakan pepatah itu nyata. Cinta itu buta. Bahkan waktu pun menjadi sulit ku bedakan. Terik matahari siang ataukah gulitanya malam, semua terasa sama. Hanya ada bahagia yang kurasa. Bersamamu duniaku seperti surga.
Alexa menutup buku diarynya tepat setelah mendengar sebuah ketukan dari pintu kamarnya.
"Masuk saja! Pintu tidak dikunci," seru Alexa.
Cklek!
Sebuah wajah menyembul dari balik pintu. Wajah teduh seorang wanita penuh kasih sayang.
"Kamu sedang apa, sayang?" tanya bu Winda.
Alexa bergegas memasukkan buku hariannya ke dalam laci kembali.
"Aku hanya sedang duduk santai sambil menulis rencana pekerjaanku dalam buku pengingat kinerja," ujar Alexa berbohong.
"Haish ... kenapa kamu masih saja sibuk memikirkan pekerjaan. Besok adalah hari bahagiamu bertunangan dengan Angga. Cobalah untuk tidak memikirkan pekerjaan," ujar bu Winda seraya mendekat ke arah Alexa lalu duduk di sebelahnya.