"Ya udah, aku mau ke warung nasi depan gapura pemakaman terlebuh dahulu. Aku mau membeli air mineral untukmu," ujar Angga.
Alexa masih tergugu di depan pusara ibunya. Ia tak bisa menghentikan tangisnya sejak berdiri tepat di sebelah gundukan tanah kuburan ibunya.
resto kamu mau juga gak? Atau mau nitip makanan yang lain?" tanya Anne.
"Si bule ganteng!" pekiknya.
"Selamat siang Tuan Wannabe." Anne tergelak menahan tawa. Ia refleks menutup mulutnya dengan tangannya agar suara tawanya tidak terdengar oleh tamu di depan mereka, sebab nama yang diucapkan bosnya keliru, seharusnya Tuan Watanabe.
Seorang pria berkewarganegaraan jepang mendekati Anne dan bosnya. Mereka tengah berdiri di dekat pintu masuk sambil menunggu kedatangan tamu penting yang memesan ruang meeting di restaurant itu.
"Ganteng banget ...." gumamnya tanpa sadar.