"Gimana? Kenapa diam? Kamu mikirin apa?"
isinya Ngga mengajak ALexa duudk santia di taman. Pasca pertemuannya degan Dimas, Alexa lebih banyak diam.
"Sebentar, aku harus ijin dulu sama Mamaku" ucap Vivi. Ia lalu pergi ke dalam menemui ibunya.
"Kamu makan kayak orang yang gak makan sebulan. Emang belum sarapan di rumah? Biasanya sudah kamu selalu sarapan di rumah sebelum keluar rumah. Makasih bu" Vivi menerima piring pesanannya yang disodorkan penjual nasi uduk padanya.
Mereka berjalan menyusuri jalanan trotoar. Vivi mengikuti langkah Tama dari belakang. Pikirannya mendadak melayang, mengingat tempat yang sangat ia ingin kunjungi. Ia merasa waktu berjalan sangat lambat, sedangkan ia rasanya ingin sekali berada di akhir tahun belajarnya di SMA. Ia ingin segera berangkat ke Perancis sebagai seorang mahasiswa.
"Kenapa bengong terus sih? Mikirin apa?" tanya Tama. Ia melihat pandangan Vivi yang menerawang seperti sedang memikirkan sesuatu.