Sehari, dua hari hingga tiga hari, Alexa menjalankan tugasnya dengan baik sebagai dokter di puskesmas dan klinik pribadi di desa tersebut. Tak ada keanehan dalam segi penyakit yang ia tangani maupun keamanan sekitar klinik. Semuanya aman terkendali.
Namun di hari selanjutnya, tepatnya hri kelima Alex mengabdikan dirinya di desa tersebut sebagai tenaga medis, ada keanehan yang mulai ia rasakan. Bukan aneh dalam artian mengerikan perihal penyakit berbahaya ataupun keamanan yang mengancam dirinya dan suster Ayu, melainkan bertambahnya volume penduduk yang berobat ke kliniknya.
Alexa memijit pelipisnya sedikit. Baru saja ia menerima pasien yang membuatnya geleng-geleng kepala.
"Dokter Alexa, kenapa? Apakah dokter pusing?" tanya suster Ayu.