Seperti angin yang tak nampak namun bisa dirasakan oleh permukaan kulit. Seperti asap yang tak dapat disentuh namun bisa terlihat. Begitulah kabar itu sampai ke telinga Alexa. Kabar yang membuat dadanya berdenyut. Rasa sakit bercampur kerinduan yang membuncah.
"Kamu tidak apa-apa, sayang?" tanya bu Winda hawatir.
Saat bu Winda memberitahu Alexa kabar tentang Angga, reaksi Alexa tertegun. Pikirannya seolah pergi entah ke mana.
"Ah, aku ... aku tidak apa-apa. Bu Winda, bisakah aku melihat sekali lagi pesan yang di kirim Angga di ponselmu?" tanya Alexa.
"Tentu saja, ambillah ... " sahut bu Winda sambil menyerahkan ponsel miliknya.
Alexa menerima uluran ponsel dari tangan bu Winda. Ia lantas membaca kembali pesan yang dikirimkan Angga melalui ponsel bu Winda.
Ada banyak pertanyaan yang menggelayut di benaknya. Seolah pertanyaan-pertanyaan itu ingin meledak dari otaknya.
'Bu Winda, tolong sampaikan pada Alexa bahwa aku akan segera pulang'