Pikiran-pikiran itu berkecamuk dalam benak Alexa. Ketakutan dan kegelisahan membuat hati Alexa tak tenang selama perjalanan menuju rumah sakit.
"Aku harus bisa menghadapi ini semua!" desis Alexa pada dirinya. Ia mencoba menyemangati diri sendiri.
Tak lama kemudian, bus pun berhenti di halte dekat dengan rumah sakit. Alexa lantas turun dari bus.
Halte itu tak begitu jauh letaknya dari rumah sakit. Alexa hanya perlu berjalaan sekitar lima menit. Ia tak harus menggunakan kendaraan umum lainnya untuk menjangkau rumah sakit tempat ia bekerja.
Alexa lantas berjalan dengan terus membulatkan hatinya. Ia berusaha mempersiapkan hatinya untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang ia pikirkan selama perjalanan dalam bus tadi.
"Selamat pagi, dokter Alexa," sapa seorang wanita pada dirinya.
Ia menoleh dan menyapa kembali padanya. Melihat dari penampilannya bahwa yang menyapa Alexa adalah seoraang perawat yang juga bekerja di rumah sakit itu.