Alexa dihadapkan dengan pilihan. Mau tidak mau, ia harus memilih untuk mengambil sikap. Ia tidak bisa terus menerus menghindar dari masalah. Ia juga tidak bisa terus menerus menghindar dari Dimas. Pekerjaannya banyak yang tertunda dan digantikan oleh dokter jaga dengan alasan Alexa sedang sakit.
"Aku tidak bisa terus menerus seperti ini. Pekerjaanku terbengkalai karena ketakutan yang kubuat sendiri," gumam Alexa.
Sejak pertemuannya dengan Bayu, hidup Alexa tak lagi tenang. Ia dihantui oleh perasaan bersalah.
Perasaan takut lebih mendominasi hatinya. Ia takut Bayu melaporkan pertemuannya dengan Alexa yang tengah duduk bersama seorang laki-laki.
Tok ... tok ...
"Alexa ... apa kamu masih tak enak badan?" tanya bu Winda dari balik pintu kamar Alexa.
Alexa tersentak. Ia lantas bangkit dari ranjangnya dan berjalan mendekati pintu kamar. Perlahan ia membuka kunci pintu dan membukanya.
Wajah teduh dan senyuman tulus tersembul dari balik pintu.
