Jika dihitung dengan benar, pertemuan kali ini adalah pertemuan ketiganya sejak perkenalannya yang terdahulu di kantin.
Entah apa yang membuat Alexa ingin terus bertemu dengan Dimas. Rasa penasarankah, rasa ibakah, atau rasa kesepian yang selama ini melanda hatinya?
Setiap kali bertemu dengan Dimas, Alexa merasa sangat nyaman. Ia bahkan tidak terlihat seperti orang yang tengah sakit.
"Sudah lama menungguku?" tanya Dimas.
Alexa menoleh. Ia melihat sosok tampan tengah berdiri di hadapannya sambil menarik kursi untuk ia duduki.
"Tidak juga. Aku baru saja tiba," sahut Alexa berbohong.
Bohong jika ia bilang baru tiba. Ia sudah duduk di kursi kantin sudah hampir dua puluh menit.
Dimas mendaratkan bokongnya di kursi depan Alexa. Matanya menatap meja Alexa. Ia melihat ada satu buah gelas dengan isi yang hampir habis. Ia lantas tersenyum misterius.
"Kamu sudah makan? Biar aku yang traktir kamu kali ini," ujar Dimas.
"Kamu sengaja datang terlambat ya?" ketus Alexa.