"Penasaran? Dokter Alexa penasaran tentang siapa atau tentang apa?" tanya suster Rima.
Alexa terdiam sejenak. Ia menimang-nimang, haruskah ia mengutarakan rasa penasarannya ataukah ia urungkan saja?
Pikiran Alexa seketika berkecamuk. Ia memikirkan apakah baik jika ia menanyakan seorang laki-laki pada suster Rima sedangkan seluruh tim medis di rumah sakit itu mengetahui kedekatannya dengan Angga. Meski mereka tak mengetahui detil dari hubungan Alexa dengan Angga. Setidaknya seluruh tim medis mengetahui bahwa Alexa adalah teman dekat Angga dan selalu bersama setiap saat, bahkan mulai dari berangkat kerja hingga waktu pulang.
"Dokter Alexa ... dokter Alexa ... !" panggil suster Rima sambil melambaikan tangan di depan wajah Alexa.
Ternyata Alexa melamun. Ia bahkan tak mendengar suara suster Rima yang memanggil-manggil sejak lima menit yang lalu.
"Ah iya. Maaf. Aku malah terhanyut dalam lamunan," ujar Alexa merasa bersalah.