Matahari pagi ini bersinar cukup hangat. Membuat para burung berkicau dengan riang. Hari yang cerah untuk semua yang mengawali hari dengan lebih bersemangat lagi.
Angga meregangkan tangannya ke udara. Pukul delapan pagi ia baru membuka mata. Sinar matahari yang menerobos celah jendelanya membuat ia terusik dari tidur lelapnya.
Angga lantas keluar dari kamar. Ia hendak ke ruang makan. Kebiasaan yang sering sekali diprotes oleh ayahnya karena sarapan tanpa membersihkan wajah atau mulut terlebih dahulu.
Pak Dharmawan selalu menyinggungnya dengan sebutan dokter jorok. Tapi Angga tak menggubrisnya. Ia tak peduli panggilan apapun yang dilontarkan ayahnya padanya.
Angga melihat di ruang tamu sudah duduk dengan nyaman ayahnya dan Alexa. Hidangan di depan Alexa sudah hampir habis. Itu menandakan bahwa Alexa sudah terlebih dahulu memakan menu sarapannya sekitar beberapa menit sebelum ia datang.
