Alexa masuk ke dalam kamarnya. Ia duduk di tepi ranjang sambil menerawang. Lambat laun ia menyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang. Matanya menerawang menatap langit-langit kamar.
Sekilas ia mengingat wajah ibunya yang telah tiada. Wajah seorang ibu yang telah membesarkan dirinya.
Saat ia pertama kali menyaksikan bu Winda mengalami kontraksi di warung makan dua hari yang lalu, seketika itu Alexa teringat pada sosok ibunya. Sosok ibu yang telah melahirkannya.
Begitu kesulitan dan kesakitan bu Winda melahirkan Mylo, seketika ia teringat pada ibunya. Bagaimana perasaan ibunya saat melahirkan Alexa.
"Mama ... aku rindu. Mama baik-baik ya di sana," lirih Alexa.
Tanpa terasa satu bulir air mata jatuh dari pelupuk matanya, membasahi pipi mulusnya. Jika teringat tentang ibunya, Alexa selalu saja tidak bisa menahan air mata.