Senja telah merangkak menuju malam yang dingin. Malam ini udara di luar ruangan berembus cukup kenacng. Membuat pori-pori kulit meremang saat angin menerpa tanpa permisi. Terlebih lagi udara di pinggiran pantai. Angin yang berembus kian kencang seiring menggulung ombak yang datang. Kecipak air terdengar saat kaki-kaki mereka menjejaki memebelah air.
Rambut Alexa yang tergerai tak henti-hentinya terkibas oleh angin yang menerpa. Berkali-kali ia membenarkan posisi rambutnya yang berantakan. Tak hanya itu. Ia pun terkadang kesulitan karena pakaian yang dikenakannya.
Alexa mengenakan dres seukuran di bawah lutut. Terpaan angin pantai membuat rok itu kadang melambung dan membuat paha mulusnya terekspos.
"Alex, kamu kedinginan gak? Sepertinya kita harus pergi dari sini sekarang. Aku takut kamu masuk angin," ujar Angga.