Alexa tengah khusyuk membaca buku-buku referensi kedokteran di ruang baca. Ia ingin menambah wawasan agar kelak ia bisa menjawab semua pertanyaan dosen saat sidang esok hari.
"Hmm ... sudah jam sepuluh. Tanpa terasa ternyata aku sudah berada di ruangan ini hampir dua jam," gumam Alexa.
Ia sudah berada di ruang baca tersebut hampir dua jam.
Alexa melirik ke arah ponselnya yang tergeletak di atas meja. Ia menunggu kabar dari Angga.
Pagi tadi, Angga menghubunginya untuk mengatakan bahwa dirinya tengah berada di sebuah kedai kopi bertujuan tengah menunggu laki-laki bernama Demian. Alexa mendengar kabar itu merasa cukup berdebar. Meski sebenarnya ia tidak tahu persis apa yang sedang Angga perjuangkan, tapi Alexa merasa sesuatu itu adalah hal berarti untuk kehidupan Angga dan Alexa.
"Haish ... Angga belum mengabariku," keluh Alexa.