Setelah menikmati kue yang manis di toko kue, Anis mengajak Bayu untuk melanjutkan perjalanan kencan mereka.
Bayu menuruti semua arahan Anis. Anis sebagai penunjuk jalan menuju tempat kencan yang ia inginkan.
Anis tidak serta merta semenaknya sendiri memilih tempat kencan. Ia sangat menghormati Bayu yang berusaha memberikan yang terbaik meski dengan modal yang pas-pasan.
"Jadi sebenarnya kita mau ke mana, sayang?" tanya Bayu.
Saat ini Bayu sudah menghentikan laju motornya di sebuah taman. Sejauh mata memandang hanya ada tanaman hijau. Ia tak tahu tanaman apa saja yang ditanam di tempat itu.
"Kakak ikut saja, gak usah banyak bertanya," ujar Anis sambil menyerahkan pelindung kepalanya.
Setelah keduanya melepas pelindung kepala, Anis lantas meminta Bayu untuk berjongkok.
"Untuk apa aku berjongkok?" tanya Bayu lagi.
Ia benar-benar tidak bisa menebak perilaku Anis yang selalu mengejutkan dirinya.