Bayu kembali bekerja setelah memberikan kopi pesanan Anis. Hatinya gusar. Sesekali Bayu melirik ke arah Anis. Jika tertangkap pandang oleh mata Anis, Anis lalu melemparkan sebuah senyuman manis, membuat hati Bayu semakin tak keruan.
Anis duduk manis sambil menikmati kopi pesanannya. Ia tak merasa bosan sedikitpun menunggu jam kerja Bayu selesai.
Dua jam, Anis menunggu Bayu selesai dengan pekerjaan sambilannya.
"Akhirnya selesai juga," gumam Bayu.
"Hei Bayu! Apakah yang duduk di kursi sudut ruangan itu pacarmu? Aku tak tahu kamu punya pacar. Pintar juga kamu menyembunyikan gadis imut-imut itu," ujar salah satu rekan kerjanya itu.
Bayu meringis. "Ah, aku tidak menyembunyikannya ... " ujar Bayu terjeda karena temannya itu tiba-tiba saja harus melayani pelanggan yang datang memesan kopi.
"Hish ... untung saja ada pelanggan yang datang. Kalau tidak, aku tak tahu harus menjawab apa?" desis Bayu.