Setelah makan malam, tak seperti biasanya, Bayu lantas beranjak ke halaman belakang. Ia menimang-nimang apakah akan menghubungi Anis atau tidak.
"Apakah aku harus menghubungi Anis? Bagaimana kalau dia tidak mengangkat teleponku? Bagaimana kalau ternyata dia tidak menyukaiku? Haish ... aku bodoh sekali!" rutuk Bayu.
Di tengha kegelisahannya, tiba-tiba saja ponslenya beergetra. Byau sontak melihat layar ponslenya. Seketikaa matanya trebelalak melihat nama yang tertera di ponslenya. ANis!
Ia menyimpan nomor ANis dari Angga saat dirinya hendka menjemput Anis malam lalau.
Dengna gugup, Byau mengnagkat teleponnya.
'Ha-halo ... ' sahut Bayu gugup.
Betapa trekejutnya Bayu, saat panggilan ponselnya berubah menjadi panggilan video.
Dengan ragu-ragu, Bayu menggeser tombol terima pada icon video di layar ponslenya.
SEketika saja, wajah manis Anis menghiasi layar ponslenya.