Bayu terjaga dari tidurnya. Matanya membelalak. Ia teringat pada baju Anis yang belum ia ambil dari binatu hotel.
Bayu langsung bangkit dari sofa dan hendak keluar dari kamar. Dengan perasaan gusar ia langsung berlari menuju pintu kamar dan berniat membukanya. Tiba-tiba saja pintu terbuka sendiri dan kening Bayu terantuk pintu yang tengah terbuka.
"Aduh!" pekik Bayu.
Anis yang baru saja membuka pintu langsung terkejut. Ia melongokkan kepalanya dan melihat apa yang telah terjadi.
"Ah, maaf! Aku tidak tahu kakak sedang berada di belakang pintu. Maaf ... apakah sakit?" tanya Anis hawatir.
Ia merasa bersalah karena telah membuka pintu dengan tergesa-gesa.
Bayu memegangi dahinya yang terantuk sambil mengaduh.