Bayu berjalan keluar hotel. Ia teringat akan motornya yang ia tinggalkan di seberang hotel, karena itulah ia berniat untuk mengambilnya dan memarkirkannya di parkiran hotel.
Hujan di luar sudah reda, meski masih meninggalkan titik-titik kecil setelahnya.
Bayu berlari menyebrangi jalan untuk sampai ke motornya.
Jika ia bukan orang baik, tentu ia akan memutuskan menyalakan motor untuk pulang dan meninggalkan Anis sendirian di hotel. Tapi, Bayu bukan laki-laki brengsek yang tidak bertanggung jawab terhadap amanat yang sudah diberikan padanya dari Angga.
Bayu memarkirkan motornya dengan aman. Ia tak lantas kembali ke kamar. Pakaian yang ia kenakan masih basah, karena itu ia berniat mengeringkan dengan duduk santai di lobi hotel. Ia memesan minuman hangat untuk menghangatkan tubuhnya yang kedinginan.
Jam di pergelangan tangannya menunjukkan waktu dini hari.
"Haish ... Kenapa aku berakhir di sini? Untung saja malam tadi aku sudah tidur tiga jam sebelum berada di sini," rutuk Bayu.