Angga membalikkan tubuhnya. Sudah kesekian kalinya ia membolak balikkan tubuhnya di atas sofa. Sepertinya malam ini seolah tak mengijinkan dirinya disapa oleh rasa kantuk. Jam di dinding menujukkan lewat tengah malam, tapi ia belum juga merasa mengantuk.
"Haish ... ! Kenapa aku ini!" rutuknya.
Angga bangkit dari tidurnya. Ia mengusap wajahnya gusar.
Angga bukan seorang yang rewel masalah tidur. Ia tidak masalah jika tidur di sofa. Saat di kosanpun terkadang ia ketiduran di sofa saat menonton pertandingan bola dini hari. Tapi, saat ini ia tengah bingung. Kenapa ia tidak bisa tidur di sofa hotel yang terbilang lebih empuk dari sofa miliknya di kosan.
"Haish ... apa aku lapar? Ah, coba ku cek apa bisa meminta pelayanan kamar," gumam Angga.
Ia lantas mendekat ke tempat telpon dan menelpon untuk meminta layanan kamar.
"Ah, iya. Maaf kalau begitu, terima kasih," ujar Angga lalu meletakkan gagang telepon.