Nafas mereka saling memburu. Jantung saling berpacu. Alexa terpaksa mendorong tubuh Angga pelan.
"Angga ... cukup, aku gak bisa bernafas," ujar Alexa sambil terengah-engah.
Angga terkekeh.
"Bernafaslah kalau begitu ... " ujar Angga sambil tersenyum.
Angga mengusap lembut bibir Alexa.
"Maaf ya ... aku selalu gak bisa mengendalikan diri saat bersentuhan denganmu," ujar Angga.
Wajah Alexa memerah hingga telinga.
"Sudah selesai bernafas dengan normal?" tanya Angga menggoda Alexa.
Alexa mendongak, ia memukul manja bahu Angga.
"Gara-gara siapa aku seperti ini? Aku 'kan jadi malu untuk keluar. Rambutku jadi berantakan!" keluh Alexa.
Angga lagi-lagi terkekeh. Bagaimana tidak! Rambut Alexa diremas oleh Angga. Ia menekan tengkuk Alexa hingga Alexa tak bisa melepaskan diri dari cengkeramannya.
Angga tak membiarkan Alexa menjauh dari bibir Angga.
Angga lantas membantu Alexa merapikan rambutnya.