"Baiklah kalau begitu. Terima kasih sudah mau mendengarkan ceritaku. Kamu memang sahabat terbaikku," ujar Angga.
Bayu terkekeh.
"Haish ... kamu seperti anak perempuan saja melow begitu. Bukankah aku selalu ada kapanpun kamu butuh aku? Santai sajalah. Itulah fungsinya teman, benar 'kan?" ujar Bayu.
''Selesaikan urusanmu terlebih dahulu dengan ayahmu dan Alexa, barulah setelah itu kamu bebas menginap di kosan. Haish ... aku kok berasa yang punya kosan ya? Intinya, aku tidak mau sahabatku ini nasib cintanya terkatung-katung," ujar Bayu sambil menepuk bahu Angga.
"Terima kasih. Aku akan segera menyelesaikan semuanya," ujar Angga.
"Kalau begitu aku pergi dulu. Aku ada kuliah dua puluh menit lagi nih!" ujar Bayu.
"Haish ... kamu gak bilang ada perkuliahan. Untung saja masalahku cepat selesai, jika tidak, kamu pasti masih tertahan bersamaku di sini dan melewatkan perkuliahanmu," ujar Angga miris.