Angga menemani Alexa hingga terlelap. Ia sesekali mengecek suhu tubuh Alexa. Dengan sangat telaten ia merawat Alexa. Mengganti kompresan di dahinya lalu mengelap keringat yang mengucur dari lehernya.
"Tuan muda, spaghetinya sudah siap dari tadi," suara nek Pi mengagetkan Angga.
Beruntung aksi nekatnya sudah ia lakukan saat nek Pi tak ada. Sebenarnya, spagheti bolognese adalah akal-akalan Angga saja agar ia bisa mencium Alexa agar obat bisa masuk ke dalam mulut Alexa.
"Ah iya. Kebetulan aku sudah lapar. Terima kasih nek Pi," ujar Angga.
Ia lalu mengecek sekali lagi keadaan Alexa. Ia menyelimuti tubuh Alexa dengan rapat.
"Nek Pi, tolong jaga Alexa selagi aku makan. Aku akan kembali ke sini setelah makan," titah Angga.
"Baik tuan muda," jawab nek Pi.
Setelah mendapat jawaban anggukan dari nek Pi, Angga segera turun. Mulutnya kini terasa sangat pahit akibat obat yang ia minumkan ke mulut Alexa.
Angga bergegas mengambil minum air dari dalam lemari pendingin.