"Nek Pi, aku mau masuk ke dalam kamar ayah, apakah boleh? Ada sesuatu yang ingin aku ambil di kamar ayah. Suatu benda pemberian bunda dulu, aku gak bisa menemukannya di kamarku. Jadi, aku mau mengecek di kamar ayah," ujar Angga pura-pura.
Nek Pi terdiam. Ia ragu untuk mengatakan "iya" pada majikan mudanya itu. Tuan besar pernah berpesan untuk selalu menjaga kamarnya agar tetap rapi dan bersih. Memang pak Dharmawan tidak memberikan larangan spesifik untuk Angga masuk ke kamarnya, tapi nek Pi merasa jika hari itu ia sudah melanggar batasannya dengan mengijinkan Alexa masuk ke dalam kamar tuan besarnya itu.
"Nek Pi ... kenapa melamun? Aku harus mengambil sesuatu di kamar ayah. Benda peninggalan bunda yang biasa aku mainkan, tidak ada di kamarku yang lama. Baru saja aku menanyakannya pada Alexa," ujar Angga berdalih.
Nek Pi masih bergeming. Ia masih ragu untuk mengijinkan Angga masuk ke dalam kamar ayahnya.