Leoni melirik jam yang melingkar di pergelangan tangannya berkali-kali. Waktu sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Seharusnya, malam ini Dean ada bersamanya. Sesuai kesepakatan mereka, Dean memiliki kewajiban untuk pulang ke apartemen Leoni seminggu sekali. Namun, hingga jam sebelas Dean belum juga datang. Hal ini membuat Leoni geram luar biasa.
Baru saja ia akan menelepon, pintu apartemennya terbuka dan Dean masuk dengan sekotak martabak di tangan. Mencium aroma martabak yang menggoda membuat Leoni urung untuk memarahi Dean.
"Kenapa belum tidur?" tanya Dean sambil menghampiri dan mengecup kening Leoni.
"Aku kangen ...."
Hanya dua kata yang diucapkan oleh Leoni, namun itu mampu membuat hati Dean terenyuh. Selama dua bulan terakhir ini, banyak sekali sifat Leoni yang perlahan mulai berubah. Jika awalnya ia sangat keras kepala dan egois, sekarang ia lebih tenang dan lebih bisa mengendalikan diri.