"Bi, tadi aku sudah ngomong ke mamah dan papah buat lanjutin sekolah di Bumiayu," kata Gilang memulai pembicaraan malam ini bersama Andi, Dinda dan Ghita.
"Abang sudah yakin dan memantapkan hati buat mondok di sana?" tanya Dinda yang sebenarnya merasa keberatan sang anak memilih pondok pesantren di kota lain yang jaraknya cukup jaug dengan rumahnya.
"Insyaallah Amih. Aku sudah mantap buat mondok di sana."
"Abi hanya bisa mendukung keputusan Abang, semoga Abang betah di sana," kata Andi memberikan dukungan pada anak laki-lakinya.
"Kita beneran bakal pisah ya, bang. Abang di Darunnajah, aku di Al Hikmah," sambung Ghita dengan nada haru saat dia membayangkan akan berpisah jauh dengan sang Abang yang selama ini selalu bersamanya.
"Iya, Ghit. Abang sudah mantap pengen di sana saja," timpal Gilang menanggapi kalimat adiknya.
"Amih yang bakal edih, ditinggalk kalian bersamaan," ungkap Dinda. Tidak bisa dipungkiri raut kesedihan langsung terlihat di wajah ayunya.
