Pintu rumah Dinda diketuk saat Dinda dan Rini sedang mengobrol santai di ruang televisi. Rini sedang membahas program kehamilan yang sedang rutin dia lakukan sudah hampir setahun meskipun belum membuahkan hasil. Namun, rini belum menyerah karena masih berharap bisa memberikan adik untuk Gendis dan Gilang.
"Mending kamu mah sudah punya Gendis program hamil yang kedua. Aku dulu beneran ngerasain gimana di bully ketika belum memberikan Mas Andi keturunan padahal kami sudah tujuh tahun menikah," kata Dinda menceritakan masa-masa perjuangan saat dia mengikuti program hamil.
"Mental aku yang benar-benar diserang Rin, kayaknya wanita yang nggak hamil tuh seolah jadi aib," tambah Dinda yang membuat Rini seksama mendengarkan hingga mereka tidak sadar sedari tadi pintu dan bel rumah terus saja berbunyi.
Susi berlari dari dapur ketika mendengar suara bel yang sudah lebih dari dua kali ditekan oleh sang tamu. "Sebentar ...," teriak Susi sambil berlari.