Di rumah keluarga Gunawan, Syailendra sang ayah terlihat berbaring lemah. Ada Murni sang ibu yang duduk di tepi kasur dimana suaminya terbaring. Syailendra juga meminta Gunawan untuk menyuruh orang menjemput Tika dan putrinya, Maura. Namun, Gunawan memaksa untuk menjemputnya sendiri karena bagaimanapun dia seorang pria yang masih mengerti tanggung jawab yang dia emban.
Tika masih istri sahnya meskipun setahun lebih Tika dan Maura tinggal di Jogja bersama kedua orang tua Tika. Tidak mungkin Gunawan menyuruh orang lain untuk menjemput anak dan istrinya. Dia yakin kedua orang tua Tika tidak akan mengizinkan Tika dan Maura pergi.
"Pah, izinkan aku sendiri yang menjemput Tika," pinta Gunawan dengan menggengam tangan ayahnya yang hanya tinggal tulang tanpa daging yang semakin hari membuat Syailendra semakin kurus karena penyakit yang dideritanya.