"Kenapa Mamah terus-terusan meminta maaf. Mamah nggak salah apa-apa. Aku yakin semua itu Mamah lakukan demi kebaikan aku," ucap Gilang diikuti dengan kepala Rini yang mengangguk.
Rini kembali menarik Gilang dalam dekapannya. Sungguh hebat Dinda dan Andi mendidik anaknya. Ketakutan yang selama ini menghantui Rini tak terbukti sama sekali. Tidak ada sedikitpun kebencian di mata Gilang untuknya. Tak ada penolakan dan kemarahan yang Gilang perlihatkan padanya. Gilang anaknya, benar-benar anak laki-laki soleh yang didik penuh cinta oleh keluarga Dinda.
Dinda yang kini berdiri di ambang pintu hanya menatap haru pada keduanya. Tadinya dia ingin keluar untuk menyambut kedatangan Rini, tapi dia justru disuguhi pemandangan ibu dan anak yang begitu menghrukan.
