Esoknya rumah Dinda tampak begitu ramai, dua keluarga besar dari pihak Andi maupun Dinda semuanya duduk. Ditambah lagi para tetangga yang berniat untuk bantu-bantu di rumah Dinda.
Semuanya terlihat saling mengobrol satu sama lain. Dinda sendiri lebih banyak duduk melihat anak-anak bermain. Fisiknya terlalu sering merasa lelah di kehamilan keduanya ini.
Dinda lebih nyaman berlama-lama duduk selonjor di lantai dengan menyandarkan punggungnya ke tembok. Berbaring pun dia merasa tidak nyaman. Hanya posisi seperti itu yang membuat Dinda bisa bersantai.
"Mbak Dinda, ponselnya sedari tadi terus berbunyi," ujar Susi yang datang dengan membawa ponsel pada Dinda.
"Terima kasih, Bi."
Susi langsung kembali ke halaman belakang setelah dia menyerahkan ponsel ke tangan Dinda. Ada sepuluh panggilan tidak terjawab di ponselnya. Semuanya dari teman-teman ladies lima sekawan.