"Kamu nggak mau cerita sama Mbak?" tanya Dinda ketika melihat Mayang hanya diam saja.
Tak ada ciri sedikit pun yang Dinda tangkap kalau Mayang akan menjawab pertanyaannya.
"Ya sudah, Mbak minta sudah ganggu kamu."
Dinda sudah kembali berdiri dan beranjak melangkahkan kakinya menuju ke pintu. Namun sedetik kemudian Mayang berlari dan menjatuhkan tubuhnya memeluk kaki Dinda dengan tangis yang mengiringinya.
"Kamu kenapa, May?"
Dinda mengangkat badan Maya yang bersimpuh dengan kedua lengan yang memeluk kakinya. Setelah Mayang berdiri, Dinda pun membawanya duduk di ranjang Mayang. Dinda membawa Mayang ke dalam pelukannya dan membiarkan tangis Mayang terus tumpah tanpa bertanya sedikit pun.
"Kamu kenapa?" ulang Dinda bertanya pada Mayang setelah tangis Mayang mulai reda.
"Aku takut, Mbak. Takut nggak bisa bayar hutangku sama Mbak Dinda dan Mbak Nisa," aku Mayang yang masih terisak.
"Ya Allahu li, hutang apa, May?"