Suasana Villa benar-benar terasa ramai dengan canda, tawa, jeritan dan aneka suara yang ditimbulkan bukan hanya oleh anak-anak tapi juga para emak-emak yang tidak kalah heboh.
Hingga menjelang dzuhur, emak-emak ladies lima sekawan tak pernah kehabisan bahan obrolan. Mereka terus saja membahas hal-hal konyol yang tak ayal selalu menyulut tawa yang tak henti-hentinya.
Berbeda dengan emak-emak, para bapak-bapak lebih memilih bersantai di halaman belakang villa sambil melihat anak-anak berenang. Papan catur juga sudah dibuka sedari tadi. Namun tetap saja Sigit memang tidak terkalahkan.
Mereka seolah terus penasaran menantang Sigit secara bergantian. Dari mulai Wahyu, Andi, Arga juga Haris, semuanya selalu kalah. Hingga Sigit yang menyerah tidak mau lagi bertanding melawan mereka.