Dinda meringis saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan suaminya. Dia tidak berani melakukan olahraga malam saat menginap di rumah Hindun atau pun Tun. Baik sekarang maupun saat masih belum ada Gilang maupun Ghita.
"Gak ah, di sini kamarnya gak kedap suara, aku malu kalau terdengar ibu sama bapak," aku Dinda dengan wajah yang terlihat sedikit merona.
Akhirnya Dinda memutuskan untuk menginap di rumah Candra. Rumah yang begitu luas dengan beberapa kamar yang memang dibuat kedap udara agat suara apapun dari dalam kamar tidak terdengar hingga keluar.
Dinda dan Andi langsung pamit untuk ke rumah Candra usai salat isya berjamaah dengan Hindun dan Duladi. Andi ingin membahas pembayaran bahan-bahan bangunan dan upah tukang dengan sang kakak Astri.
"Besok ke sini lagi ya, Din," pinta Hindun saat Dinda memeluknya.
"Iya Ibu, aku lihat rumah dulu, nanti baru ke sini," jawabnya yang membuat Hindun tersenyum dengan ceria.
