Malam ini Gendis tidur bersama Yanti, Rini dan Ikhsan juga sudah bersiap tidur di kamar yang sudah enam hari mereka tinggalkan.
Rini berbaring miring, tangan kirinya melingkari perut sang suami. Dada Ikhsan dijadikan bantal untuk kepalanya. Bibirnya bergerak membaca doa yang rutin dia lafalkan sebelum tidur.
Malam ini mereka berdua sama-sama terlelap dengan begitu nyaman, setelah menghabiskan lima malam tak pernah tidur bersama. Kondisi lelah yang sama-sama mereka rasakan membuat mata mereka begitu mudahnya terpejam.
Gendis beberapa kali menggedor pintu kamar kedua orang tuanya. Azan subuh sudah berkumandang sedari tadi. Namun tidak seperti biasanya Rini dan Ikhsan tak juga bangun. Tidak satu pun dari mereka mendengar teriakan Gendis dengan tangannya yang terus memukul pintu kamar.
"Wualah Nduk, mereka kok tidur kayak kebo dibangunin gak ada yang denger," gerutu Yanti yang sudah siap dengan mukena yang dia pakai.