Gilang terus melangkah mendekati pohon yang terlihat begitu bercahaya. Tak ada rasa takut di hatinya, yang ada dia begitu penasaran siapa wanita yang sedari tadi terus memanggilnya.
"Gilang… Gilang anakku." Wanita terus merentangkan kedua lengannya menyambut kedatangan Gilang dengan senyum merekah menghiasi wajahnya.
"Mamah… Mamah Rini." Gilang mempercepat langkahnya.
"Alhamdulliah," seru para dokter dan tim medis di ruang operasi saat layar monitoring menampilkan grafik detak jantung, tekanan darah dan kadar oksigen dalam darah Gilang semua normal.
Gilang sduah melewati masa kritisnya. Bibirnya terus bergumam menyebut nama mamah Rini, salah seorang dokter ke luar dari ruang operasi untuk mengabarkan kalau operasi Gilang berjalan lancar dan dia sudah melewati masa kritis.
Begitu pintu ruang operasi terbuka, Astri, Candra, Andi, Doni, Ikhsan dan Rini berhambur mendekati dokter untuk menanyakan keadaan Gilang.
"Dok…."