Dinda ditemani Alisa duduk di kursi yang berada di ruang rawat Ghita, sementara Gilang berada di ruang ICU, Gilang kehilangan banyak darah. Dia sudah mendapatkan satu kantong darah O plus. Darah yang sama dengan Dinda. Namun, Dinda tidak bisa mendonorkan darahnya karena sedang mengandung. Kakak Dinda yang bergolongan darah sama sedang membantu Candra mengawasi proyek pembangunan perumahan di Surabaya. Hanya Rini satu-satu harapan Dinda agar bisa mendapatkan tambahan donor darah untuk sang putra.
"Mbak, Gilang...," isak Dinda kembali terdengar. Kecelakaan itu terlihat di depan matanya. Sebuah mobil berhenti di samping Gilang. Seorang pria memakai masker, bertopi dan berkacamata hitam menarik lengan Gilang.
"Penculik, tolong. Tolong," teriak Dinda dari arah seberang. Mobilnya terparkir di seberang jalan, menunggu Ghita dan Gilang keluar dari gerbang sekolah.
