Rini menatap sendu ke arah Gilang, kesedihan terpancar dari matanya yang begitu tak rela harus kembali menahan rindu pada Gilang.
"Iya sayang, rumah mamah jauh," balasnya mengusap kepala Gilang.
"Jauh dimana sih Bang?"
"Itu loh Ghit yang kalau kita mau ke Jogja terus ada banyak penjual telor asin. Itu Brebes, iya 'kan Mah?"
Rini mengangguk sambil mengangkat kedua jempolnya. Sebenarnya kali ini dia merasa begitu berat untuk pulang kembali ke rumah suaminya. Rumah dimana ia kini tinggal bersama Ikhsan dan Gendis. Tempat yang begitu jauh dari sang anak sulung berada.
"Oh iya aku tahu, jauh sekali ya Mah."
"Iya Cantik."
"Mih, kapan-kapan main ke sana ya. Aku gak pernah ke sana Mih, pasti seru berpetualang di tempat baru," ungkap Ghita antusias.
"Berpetualang?" ulang Dinda dengan sebelah alis yang terangkat
"Ya anggap saja seperti itu Mih, gak usah protes juga kali."
