Mereka kembali berjalan kaki menuju rumah Rini sembari membawa satu plastik cabai. Yayuk dan Rini berjalan di depan Leman dan Ikhsan. Langit sudah menunjukkan senja kemerahan, matahari sudah terlihat hampir tenggelam kembali ke peraduannya berganti tugas dengan sang rembulan yang memberi cahaya di gelapnya malam.
Di depan rumah Rini terparkir motor Honda PCX putih, di sana juga terlihat seorang wanita berdiri di depan pintu.
"Ada tamu, siapa Bik?" Rini menoleh ke arah Yayuk yang berjalan di sampingnya.
"Bidan Teti itu Rin," sela Leman yang hapal dengan motor yang sering dikendarai Teti setiap hari melewati jalan di depan rumahnya.
"Teti," teriak Rini yang langsung membuat wanita berpakaian long tuniq narun dengan bawahan celana hitam dan kerudung segi empat motif dengan warna senada dengan tuniq yang dia kenakan membalik badan menanggapi jeritan Rini yang memanggil namanya.
"Ya Allah Rini, kangen banget," balas Teti dengan melambaikan tangan ke arah Rini.
