Kini di depan ruang televisi hanya ada Ikhsan dan Leman yang mengobrol sembari menunggui Gendis yang begitu lelapnya tidur di boks bayi yang terus diayun Leman.
"Kalian tidak ada rencana untuk mengelola semua milik Rini, mamang dan Bibik rasanya tidak enak dengan segala kebaikan dari istrimu," lanjut Leman membuat Ikhsan termangu. Dia masih bingung karena memang selama ini tidak pernah membahasnya dengan Rini.
"Semua keputusan di tangan Rini, Mang. Aku yakin, dia lebih berhak menjawab pertanyaan dari Mamang ini."
"Kami benar, tapi kata bibik kamu, Rini lebih bahagia tinggal di sana bersama keluarga kamu, meskipun hidup kalian sederhana tapi dia selalu tampak ceria."
"Iya mang, mungkin suatu saat. Dia ingin memberikan semua ini pada Gilang. Sebagai wujud rasa bersalahnya karena tidak bisa merawat Gilang, tapi aku juga tidak tahu Mang. Kami tidak pernah membahas harta miliknya, kecuali rasa bersalahnya pada Gilang."