Begitu sampai di puskesmas, Rini langsung dibawa masuk ke ruang observasi. Bidan Wulan juga sudah berada di sana. Pembukaan delapan, Rini pun dipindahkan ke ruang bersalin. Bidan Wulan dibantu dua bidan lain yang sedang piket di malam itu.
Seorang bayi perempuan yang begitu cantik lahir bertepatan dengan azan subuh yang berkumandang dan saling bersahutan terdengar dari pengeras suara masjid dan musala sekitar puskesmas tempat Rini melahirkan bayinya.
Bayi yang lahir dengan berat tiga koma enam ons dengan panjang lima puluh centimeter begitu cantik perpaduan antara wajah tirus Rini dengan hidung mancung dan bulu mata yang tajam dan panjang seperti milik Ikhsan.
Yanti begitu bahagia mendapatkan cucu perempuan dari Ikhsan, semenjak sang cucu lahir Yanti seolah tidak mau jauh sedetik pun dari bayi Rini.
