Rini melambaikan tangan meninggalkan Munah. Arah tujuan mereka berbeda. Rini hendak pulang, dia menuju ke arah barat, sedangkan Munah baru mulai ingin berkeliling pasar Minggu pagi, maka Munah Pun melangkahkan kakinya ke arah timur, menyusuri jalan di samping aliran sungai Ludoyo untuk melihat-lihat para penjual kaki lima yang menjajakan beraneka ragam barang.
Ikhsan sampai terlebih dahulu ke rumah mereka. Rumah sepi, di teras belum ada sandal Rini tergeletak dia memasukan anak kunci untuk membuka pintu rumah. Setelah mengucapkan salam dia masuk ke dalam kamar dan meletakan barang yang dia beli di atas ranjang, baru keluar lagi untuk mandi sebelum mencari sang istri ke rumah Munah atau Yanti.
Ikhsan yakin, istrinya berada di antara dua rumah tersebut karena hanya orang tua Ikhsan dan Munah sang Bibik rumah yang paling mungkin dikunjungi oleh Rini saat mengambek dan malas berdebat dengan Ikhsan.